🦊 Arti Perkata Surat An Nahl Ayat 125
16125| Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Muhammad Quraish Shihab
Artieklkali ini akan membahas tentang ayat yang berkaitan dengan tabligh dimana tabligh ini merupakan salah satu dari 4 sifat Nabi Muhammad, yakni Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Selain ayat yang berkaitan dengan tablight tersebut, sobat juga mungkin perlu mengetahui ayat tentang fitnah disini : Kumpulan Ayat Tentang Fitnah Dan Terjemahnya.
TerjemahPerkata, Tafsir, Teks Arab, Latin Surat Al-Baqarah Ayat 285 (Tentang Beriman) Teks Bacaan, Latin, Terjemah, Arti Perkata Serta Tafsir dari Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 285 Dalam. Arti Perkata 4 Februari 2022.
Yaitupada surat Abasa ayat 2, Ali Imran ayat 49, An-Nur ayat 61, Al-Fath 17, dan Al-Maidah ayat 110. Keberadaan ayat-ayat dalam Al Qur‘an yang menjelaskan difabel adalah bukti bahwa sejak Islam diturunkan, selain misi utamanya menyempurnakan akhlak dan mengajak kepada amal baik, juga termasuk peduli kepada kelompok-kelompok yang
mengambildari surat An- Nahl ayat 125. Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Dialah Tuhanmu yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan- Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”
terkandungdalam setiap ayat-ayatnya (Abdur Rauf, 2010:7-8). Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu untuk dihafal. Dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal ini merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai tolok ukur keimanan dalam hati seseorang. Allah Ta‟ala berfirman : ُ
ditadabburkanmakna yang terkandung dalam setiap ayat-ayatnya. Al-Quran selain dibaca dan di renungkan juga perlu untuk dihafal. Dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal ini merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai tolok ukur keimanan dalam hati seseorang. Allah a‟ala berfirman :
125 ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ (Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu) Jalan Allah yakni agama Islam. بِالْحِكْمَةِ (dengan hikmah) Yakni dengan ucapan yang benar dan mengandung hikmah. Pendapat lain mengatakan, yakni dengan bukti-bukti yang menimbulkan keyakinan. وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ ( dan pelajaran yang baik)
Artidakwah menurut istilah, Asmuni Syukir mengutip dari Hamzah 20 Departement Agama RI,AL – Quran Perkata, tajwid warna Robbani, (Jakarta: Surprise), Hal 565. 19 Dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke Allah SWT. dengan cara yang
GZRIED. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID me3G4Ptir9K24Y9lOUcpAr1-aFAC_KaMxgBaTgtBvqeiS0laGzrn6Q==
Surah An Nahl ayat 125 ini jadi metode Rasulullah SAW untuk berdakwahFoto adalah agama dakwah. Hal ini juga sudah tertera dalam surah An Nahl ayat 125 sebagai salah satu dalil tentang wajibnya hanya orang yang berdakwah yang penting dalam prosesnya, berhasil tidaknya dakwah juga ikut ditentukan oleh cara atau metode dalam berdakwah agar bisa diterima dengan baik oleh orang sangat penting perananya, karena meski memiliki pesan baik, tetapi jika disampaikan lewat metode yang tidak baik, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh orang Juga 8 Cara Agar Doa Cepat Terkabul dalam Islam, Salah Satunya Berdoa di Waktu MustajabBacaan Surah An Nahl Ayat 125 dalam Tulisan Arab, Latin, dan ArtinyaFoto Surat An Nahl Ayat 114 -1 Foto ilustrasi surah An Nahl Sumber ini adalah bacaan surah An Nahl ayat 125 dalam tulisan Arab, latin, dan juga artinya untuk memudahkan dalam membacanyaاُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَUd’u ilaa sabiili robbika bil hikmati wal mau’idhotil hasanati wajaadilhum bil latii hisa ahsan, inna robbaka huwa a’lamu biman dlolla an sabiilihi wahuwa a’lamu bil muhtadiinArtinya “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS An Nahl 125Baca Juga 5 Doa Diberi Kesehatan, Amalkan Setiap Hari, Yuk!Tafsir Surah An Nahl Ayat 125Foto Surah An Nahl Ayat 125 -2 Foto dai berdakwah Sumber An Nahl ayat 125 ini menjelaskan tentang kewajiban berdakwah untuk seluruh umat Islam, juga menjelaskan metode sebenarnya ayat ini ditujukan untuk Rasulullah SAW, namun juga juga berlaku bagi kaum muslimin. Yakni setiap umat Islam harus berdakwah dengan menggunakan metode yang disebutkan di kadang lebih penting dari pada materi dakwahnya, sebagaimana disampaikan sebagian ulama At-Tariqatu Ahammu Minal Maddah metode lebih penting dari isi atau materi.Dengan begitu, cara atau metode ini harus benar-benar dikuasai, khususnya untuk para pendakwah agar proses dakwahnya dapat direspon dengan baik oleh utama seorang dai adalah Rasulullah SAW. Beliau mendapatkan kesuksesan dalam berdakwah sehingga Islam bisa menyebar dengan waktu yang relatif singkat di Jazirah konsepnya sederhana, yakni berdakwah dengan cara yang lemah lembut. Selain sifat lemah lembut yang dimilikinya, beliau juga memiliki metode dakwah yang metode tersebut beliau dapatkan dari Allah SWT yang tertera dalam surah An Nahl ayat 125. Ini tentunya menjadi keutamaan tersendiri dalam tata cara penyebaran dakwah yang efektif dan Imam Ibnu Jarir At-Thabari, beliau menafsirkan kalimat اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ adalah pengingat dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW dalam hal kewajiban Muhammad kamu adalah utusan Allah SWT, maka serulah manusia untuk taat kepada Allah SWT, yakni dengan menjalankan syariat, yang disyariatkan kepada seluruh makhluknya, yakni بِالۡحِكۡمَةِ dikatakan dalam tafsir tersebut dengan wahyu yang Allah SWT wahyukan kepadamu dan kitab Alquran yang Allah turunkan dengan mengucapkan kata kata baik dan ber-argumen sesuai dengan apa yang diargumentasikan oleh berdebatlah dengan perdebatan yang baik, yakni dengan memperhatikan etika perbincangan perdebatan, jangan sampai melukai orang yang kita perdebat, seperti disebutkan dalam Tafsir Metode Bil HikmahSecara bahasa, bil hikmah artinya adalah bijaksana. Para Mufassirin rata-rata dalam menafsiri kata bilhikmah adalah berdakwah sesuai ajaran Alquran dan sunnah hadis seperti Imam Thabari, Ibnu Katsir Imam, Al-Baghawi dan menunjukkan bahwa seorang dai harus menguasai kebijakan-kebijakan, hukum-hukum yang ada dalam Alquran dan sunnah, meliputi syariat dan hukum yang ditetapkan, untuk kesuksesan begitu, seorang dai harus cerdas dalam melihat realita , bijaksana dalam melakukan kegiatan dakwah dan tetap melihat aspek landasan Islam Metode Mauidhatil HasanahImam Jalaluddin As-Suyuti dan Imam Jalaluddin Al-Mahali menafsiri wal mauidhatil hasanati dengan mengucapkan ucapan yang Al-Baidhawi menafsirinya dengan lafadz Al-khitabati khotbah-khotbah, menuturkan kata-kata di depan publik, berusaha meyakinkan dan menebar mengatakan “Maka awwal dakwah diperuntukkan kepada mereka yang mencari hakikat kebenaran tuhan dalam artian orang-orang kafir, lalu diperuntukkan orang orang awam.”Maka metode mauidhatil hasanati bisa diartikan berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga dapat menyentuh hati Metode Wajadilhum Billati Hiya AhsanSecara bahasa, Wajadilhum Billati Hiya Ahsan berarti berdebat dengan cara yang baik. Atau berdakwah dengan bertukar pikiran dan membantah dengan baik, dan tidak memberikan ini memerlukan ilmu yang mumpuni. Seorang dai harus berdebat namun santun, tajam argumentasinya, luas pengetahuanya, cerdas dalam meng-analogikan realita, serta bisa mempengaruhi pembicaraanya, juga melakukan adab berdebat yang baik mengalahkam lawan tanpa mereka merasa Juga 7 Kumpulan Doa untuk Diri Sendiri, Wajib Diketahui!Kandungan Surah An Nahl Ayat 125Foto Berdoa untuk Acara Pengajian berdoa Sumber Orami Photo StockSetelah mengetahui bacaan dan juga tafsirnya, berikut ini adalah isi kandungan pokok dari surah An Nahl ayat 125, yakniAllah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk berdakwah menyeru manusia kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah hasanah pengajaran yang baik dan jidal debat dengan cara yang SWT hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat hidayah atau tidak adalah urusan-Nya, bukan kewajiban seorang Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah dan siapa yang mau ini menenangkan Rasulullah SAW dan para dai agar tidak sedih dan kecewa jika ada orang yang menolak studi Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan mengenai surah An Nahl ayat 125 ini, diperoleh beberapa hasil penelitian, yaituPerintah Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk menyeru manusia ke jalan yang prosesnya, Rasulullah SAW diperintahkan untuk menggunakan metode BilHikmah, metode Al-Mau’idzhah Al-Hasanah, dan metode mujaadalah billatii hiya dapat meyesuaikan dan mengimplementasikan metode sesuai dengan tingkat kecerdasan orang lain dan di terapkan kepada siapapun dengan kondisinya penjelasan mengenai surah An Nahl ayat 125. Semoga dapatkan menguatkan semangat berdakwah sesuai dengan metode dakwah yang dijelaskan di dalamnya. Sumber Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
An-Nahl 125 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ النحل ١٢٥ ud'ʿuٱدْعُCallserulahilāإِلَىٰtokepadasabīliسَبِيلِthe wayjalanrabbikaرَبِّكَof your LordTuhanmubil-ḥik'matiبِٱلْحِكْمَةِwith the wisdomdengan hikmahwal-mawʿiẓatiوَٱلْمَوْعِظَةِand the instructiondan pelajaranl-ḥasanatiٱلْحَسَنَةِۖthe goodyang baikwajādil'humوَجَٰدِلْهُمand discuss with themdan bantahlah merekabi-allatīبِٱلَّتِىin thatdengan cara yanghiyaهِىَwhichiaaḥsanuأَحْسَنُۚis bestbaikinnaإِنَّIndeedsesungguhnyarabbakaرَبَّكَyour LordTuhanmuhuwaهُوَHeDiaaʿlamuأَعْلَمُis most knowinglebih mengetahuibimanبِمَنof whodengan/pada siapaḍallaضَلَّhas strayedtersesatʿanعَنfromdarisabīlihiسَبِيلِهِۦۖHis wayjalanNyawahuwaوَهُوَAnd Hedan Diaaʿlamuأَعْلَمُis most knowinglebih mengetahuibil-muh'tadīnaبِٱلْمُهْتَدِينَof the guided onesdengan/pada orang-orang yang mendapat petunjuk Transliterasi Latin Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn QS. 16125 Arti / Terjemahan Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS. An-Nahl ayat 125 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Usai menyebut keteladanan Nabi Ibrahim sebagai imam, nabi, dan rasul, dan meminta Nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru manusia ke jalan Allah dengan cara yang baik, "Wahai Nabi Muhammad, seru dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu, yaitu Islam, dengan hikmah, yaitu tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang, atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar."Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Dalam ayat ini, Allah swt memberikan pedoman kepada Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia dakwah ke jalan Allah. Jalan Allah di sini maksudnya ialah agama Allah yakni syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad swt meletakkan dasar-dasar dakwah untuk pegangan bagi umatnya di kemudian hari dalam mengemban tugas Allah swt menjelaskan kepada Rasul-Nya bahwa sesungguhnya dakwah ini adalah dakwah untuk agama Allah sebagai jalan menuju rida-Nya, bukan dakwah untuk pribadi dai yang berdakwah ataupun untuk golongan dan kaumnya. Rasul saw diperintahkan untuk membawa manusia ke jalan Allah dan untuk agama Allah Allah swt menjelaskan kepada Rasul saw agar berdakwah dengan hikmah. Hikmah itu mengandung beberapa arti tentang rahasia dan faedah segala sesuatu. Dengan pengetahuan itu sesuatu dapat diyakini yang tepat dan benar yang menjadi dalil argumen untuk menjelaskan mana yang hak dan mana yang batil atau syubhat meragukan. hukum-hukum Al-Qur'an, paham Al-Qur'an, paham agama, takut kepada Allah, serta benar perkataan dan hikmah yang paling mendekati kebenaran ialah arti pertama yaitu pengetahuan tentang rahasia dan faedah sesuatu, yakni pengetahuan itu memberi dengan hikmah adalah dakwah dengan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan rahasia, faedah, dan maksud dari wahyu Ilahi, dengan cara yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, agar mudah dipahami Allah swt menjelaskan kepada Rasul agar dakwah itu dijalankan dengan pengajaran yang baik, lemah lembut, dan menyejukkan, sehingga dapat diterima dengan patut jika pengajaran dan pengajian selalu menimbulkan rasa gelisah, cemas, dan ketakutan dalam jiwa manusia. Orang yang melakukan perbuatan dosa karena kebodohan atau ketidaktahuan, tidak wajar jika kesalahannya itu dipaparkan secara terbuka di hadapan orang lain sehingga menyakitkan atau pengajian yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut, sangat baik untuk melembutkan hati yang liar dan lebih banyak memberikan ketenteraman daripada khutbah dan pengajian yang isinya ancaman dan kutukan-kutukan yang mengerikan. Namun demikian, menyampaikan peringatan dan ancaman dibolehkan jika kondisinya memungkinkan dan menghindari kebosanan dalam pengajiannya, Rasul saw menyisipkan dan mengolah bahan pengajian yang menyenangkan dengan bahan yang menimbulkan rasa takut. Dengan demikian, tidak terjadi kebosanan yang disebabkan uraian pengajian yang berisi perintah dan larangan tanpa memberikan bahan pengajian yang melapangkan dada atau yang merangsang hati untuk melakukan ketaatan dan menjauhi Allah swt menjelaskan bahwa bila terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin ataupun ahli kitab, hendaknya Rasul membantah mereka dengan cara yang contoh perdebatan yang baik ialah perdebatan Nabi Ibrahim dengan kaumnya yang mengajak mereka berpikir untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri, sehingga menemukan baik memancing lawan dalam berdebat dengan kata yang tajam, karena hal demikian menimbulkan suasana yang panas. Sebaiknya dicipta-kan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan dalam perdebatan untuk mencari kebenaran itu dapat tercapai dengan yang baik ialah perdebatan yang dapat menghambat timbulnya sifat manusia yang negatif seperti sombong, tinggi hati, dan berusaha mempertahankan harga diri karena sifat-sifat tersebut sangat tercela. Lawan berdebat supaya dihadapi sedemikian rupa sehingga dia merasa bahwa harga dirinya dihormati, dan dai menunjukkan bahwa tujuan yang utama ialah menemukan kebenaran kepada agama Allah akhir dari segala usaha dan perjuangan itu adalah iman kepada Allah swt, karena hanya Dialah yang menganugerahkan iman kepada jiwa manusia, bukan orang lain ataupun dai itu sendiri. Dialah Tuhan Yang Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya iman kepada Allah dari pengaruh-pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa pula di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk hidayah Allah al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Serulah manusia, hai Muhammad kepada jalan Rabbmu yakni agama-Nya dengan hikmah dengan Alquran dan pelajaran yang baik pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut dan bantahlah mereka dengan cara bantahan yang baik seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui Maha Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu." Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah Swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya—Nabi Muhammad Saw. agar menyeru manusia untuk menyembah Allah dengan cara yang Jarir mengatakan bahwa yang diserukan kepada manusia ialah wahyu yang diturunkan kepadanya berupa Al-Qur'an, Sunnah, dan pelajaran yang baik, yakni semua yang terkandung di dalamnya berupa larangan-larangan dan kejadian-kejadian yang menimpa manusia di masa lalu. Pelajaran yang baik itu agar dijadikan peringatan buat mereka akan pembalasan Allah Swt. terhadap mereka yang durhaka.Firman Allah Swt....dan bantahlah mereka dengan cara yang terhadap orang-orang yang dalam rangka menyeru mereka diperlukan perdebatan dan bantahan. Maka hendaklah hal ini dilakukan dengan cara yang baik. yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang baik, serta cara yang bijak. Ayat ini sama pengertiannya dengan ayat lain yang disebutkan oleh firman-NyaDan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka. Al-'Ankabut 46, hingga akhir Swt. memerintahkan Nabi Saw. untuk bersikap lemah lembut, seperti halnya yang telah Dia perintahkan kepada Musa dan Harun, ketika keduanya diutus oleh Allah Swt. kepada Fir'aun, yang kisahnya disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nyamaka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. Thaahaa44Firman Allah Swt.Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya., hingga akhir Allah telah mengetahui siapa yang celaka dan siapa yang berbahagia di antara mereka, dan hal tersebut telah dicatat di sisi-Nya serta telah dirampungkan kepastiannya. Maka serulah mereka untuk menyembah Allah, dan janganlah kamu merasa kecewa bersedih hati terhadap orang yang sesat di antara mereka. Karena sesungguhnya bukanlah tugasmu memberi mereka petunjuk. Sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan, dan Kamilah yang akan Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Wahai Nabi, ajaklah manusia meniti jalan kebenaran yang diperintahkan oleh Tuhanmu. Pilihlah jalan dakwah terbaik yang sesuai dengan kondisi manusia. Ajaklah kaum cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi untuk berdialog dengan kata-kata bijak, sesuai dengan tingkat kepandaian mereka. Terhadap kaum awam, ajaklah mereka dengan memberikan nasihat dan perumpamaan yang sesuai dengan taraf mereka sehingga mereka sampai kepada kebenaran melalui jalan terdekat yang paling cocok untuk mereka. Debatlah Ahl al-Kitâb yang menganut agama-agama terdahulu dengan logika dan retorika yang halus, melalui perdebatan yang baik, lepas dari kekerasan dan umpatan agar mereka puas dan menerima dengan lapang dada. Itulah metode berdakwah yang benar kepada agama Allah sesuai dengan kecenderungan setiap manusia. Tempuhlah cara itu dalam menghadapi mereka. Sesudah itu serahkan urusan mereka pada Allah yang Maha Mengetahui siapa yang larut dalam kesesatan dan menjauhkan diri dari jalan keselamatan, dan siapa yang sehat jiwanya lalu mendapat petunjuk dan beriman dengan apa yang kamu bawa.
arti perkata surat an nahl ayat 125